Wednesday, August 5, 2009
Bumi Tak Pernah Diam
Teori Alfred Wagener mengatakan bahawa kerak bumi ini selalu bergerak
dan bergerak. Seperti rakit umpamaannya. Salah satu argumen terkuat Wagener
adalah bahawa, kedua bentuk garis pantai sebelah menyebelah Samudera Atlantik
Selatan (Amerika dan Afrika Selatan)dapat dicocokkan. Keadaan geologi daerah
yang terletak sebelah menyebelah samudra Atlantik dapat diikuti dan
dikorelasikan dari pantai yang satu ke pantai di seberang samudra.
Kenyataan ini membuat Wagener membuat kira-kira bahawa pada masa yang silam
sekitar 200 juta tahun yang lalu di Bumi ini hanya terdapat satu daratan
yang luas yang menjadi asal semua daratan yang terdapat di Bumi pada saat
ini. Daratan itu disebut Pangaea. Pada masa itu daratan Afrika dan Amerika
Selatan masih menjadi satu. Sedangkan Amerika Utara menjadi satu
dengan daratan Eropah / Asia yang terletak di sebelah utara Bumi, dan di
sebelah Selatannya adalah daratan Afrika dan Antartika. Benua Australia
masih melekat menjadi satu dengan Antartika. Yang istimewa pula, ialah
daratan yang kemudian dikenal sebagai India, letaknya masih jauh dari Asia
tetapi dekat dengan Antartika.
Dua puluh juta tahun kemudian terjadi suatu peristiwa dan perubahan
dahsyat yang menyebabkan daratan retak membentuk bahagian-bahagian lepas yang
bergerak sendiri saling menjauhi. Peta Bumi pun berubah. Daratan terpecah
menjadi dua bagian besar, yang di sebelah Selatan disebut Gondwana,
sedangkan yang di sebelah Utara disebut Laurasia. Daratan yang kini menjadi
Eropah / Asia bergeser ke arah Utara. Amerika Selatan yang semula menjadi satu
dengan Afrika dan Amerika Utara satu dengan Eropa mulai lepas dan berjalan
ke arah Barat.
Perubahan yang jauh lebih besar lagi ialah yang terjadi pada 180 juta
tahun berikutnya, yakni perubahan yang membentuk wajah Bumi seperti sekarang
ini. Amerika Utara dan Selatan bertemu dan menjadi satu daratan yang lepas
dari Eropah dan Afrika. Bersamaan dengan itu lahir pulalah Laut Atlantik.
India yang berjalan terus ke Utara setelah menempuh jarak 9.000 kilometer,
akhirnya bertemu dan menjadi satu dengan daratan Asia. Peristiwa
penggabungannya melahirkan juga Pegunungan Himalaya yang dikenal sebagai
atap dunia. Begitu pula halnya dengan daratan Australia yang semakin
menjauhi Antartika dan sebaliknya semakin mendekati Asia. Dengan terjadinya
pergeseran itu, Lahirlah Samudra Indonesia dan Laut Tengah. Daratan Eropah
dan Asia tetap satu. Afrika yang terpecah sedikit bagian timurnya melahirkan
pulau Madagaskar. Sedangkan Antartika kelihatannya tidak bergerak dari
tempatnya.
Pendapat Wagener yang mengandaikan Bumi seolah bergerak di atas ban
berjalan disokong kemudian oleh teori-teori baru yang dikenal dengan
tektonik lempeng. Permukaan Bumi terdiri dari beberapa lempeng besar
berukuran benua, masing-masing terdiri dari bahagian oseanis dan kontinental
yang bergerak relatif satu terhadap yang lain, tebal tiap lempeng kira-kira
80 kilometer. Kecepatan gerak relatif lempeng-lempeng ini berkisar antara 1
sampai 13 sentimeter per tahun. Lempeng ini dapat bergerak karena adanya
panas interior Bumi yang menyebabkan arus konvensi yang di permukaan
terlihat sebagai perpindahan horisontal.
Litosfera yang terdiri dari kulit luar yang lebih dingin, kuat, dan
tegar dengan ketebalan berkisar antara 80 sampai 100 kilometer menyelubungi
bahagian dalam bumi yang bersifat lebih panas, lembek, dan cair liat.
Litosfera yang baru itu dibentuk di bawah punggungan tengah samudra, tempat
zat-zat panas dari mantel naik dari dalam menuju permukaan bumi. Bahan-bahan
ini menyebar dan mendingin, bergerak ke samping dan proses berikutnya adalah
penghancuran litosfera oseanis yang lebih tua, lebih dingin, dan padat di
zona-zona subduksi pada waktu bahan-bahan ini menukik dan tenggelam kembali
ke dalam mantel.
Litosfera oseanis yang merupakan hampir 70 alas muka bumi merupakan
bagian atas yang dingin dari arus konveksi. Litosfera ini mendingin,
mengerut menjadi tebal dan mengalami penurunan sambil bergerak ke samping
menuju ke zona-zona subduksi. Sedangkan benua atau kontinen merupakan
segregasi kimia yang dihasilkan oleh fraksinasi mantel, mengalami erosi
sampai pada batas muka laut dan membeku di atas litosfera. Dan sebagai
blok-blok massif kontinen-kontinen ini diangkut oleh "ban berjalan",
kemudian dipecah belah oleh gerak-gerak tarikan dan bergerak ke berbagai
jurusan.
Atas dasar itu kemudian diduga orang bahwa besar kemungkinan di
masa-masa datang benua Antartika tetap di tempatnya sekarang, tapi mungkin
berputar-putar seperti jarum jam. Laut Atlantik dan Lautan Indonesia akan
berkembang semakin luas. Daratan Australia akan bergerak semakin ke Utara.
Sedangkan Afrika akan kehilangan kepingannya untuk membentuk
Madagaskar-Madagask ar baru. Sebagian dari California akan terlepas dan
berjalan ke arah barat laut. Los Angeles akan tenggelam. Sedangkan kepulauan
Nusantara akan terjepit karena pergerakan Benua Australia ke arah Utara dan
bukan tidak mungkin akan menabrak Benua Asia.
Demikianlah Bumi bergerak dan bergerak terus, seperti yang disabdakan
Allah :
"Dan Engkau lihat gunung-gunung itu, engkau sangka gunung-gunung itu diam
ditempatnya, padahal gunung-gunung itu berjalan seperti jalannya awan."( QS.
An Naml ayat : 88 ).
"Dan gunung benar-benar berjalan" ( QS. Ath Thuur ayat : 10 ).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Custom Search
2 comments:
unik nye ciptaan Allah....sbnrnye benda2 ni sntiase bjalan ek...tp kite x nmpk / prasan...
Yup,mmg unik.. masih banyak lagi ciptaanNYA yang kite boleh hayati..Ni antara 1 dari sejuta..
Wallahualam..=)
Post a Comment